Saturday, August 13, 2011

Makna Inflasi yang Sebenarnya


Bagaimana Anda menanggapi pernyataan bahwa karena emas dan perak merupakan komoditas, nilai mereka berasal dari biaya produksi dan juga tunduk pada inflasi-deflasi?

Benar, emas dan perak adalah komoditas. Tetapi nilai yang ada tidak berasal dari ongkos produksi tetapi dari nilai pasar. Ongkos produksi penambangan emas bervariasi dari seratus dolar per ons sampai lebih dari seribu dolar per ons, namun harga emas secara universal sama. Tapi ketika sampai pada istilah inflasi saya akan memberitahu mereka bahwa istilah 'inflasi' berasal dari sihir ilmu palsu yang disebut Ekonomi dan karena itu setiap upaya untuk memahami dunia dengan ilmu sihir ini akan menjadi ilusi monumental. 

Awalnya istilah "inflasi" pertama kali digunakan selama Perang Saudara di Amerika mengikuti perkembangan mata uang nota bank swasta yang dicetak selama periode itu. Istilah "inflasi" merujuk langsung ke depresiasi mata uang yang terjadi akibat jumlah nota bank melampaui jumlah logam yang tersedia untuk penebusan mereka. Istilah inflasi kemudian dirujuk ke devaluasi mata uang, dan bukan kenaikan harga barang. 

Tak perlu dikatakan itu dipandang sebagai penyalahgunaan kekuasaan dan penipuan. Untuk mengambil 'panas' dari istilah ini para penyihir (para ekonom) mengekstrapolasikan istilah ini kepada harga komoditas, kadang-kadang disebut inflasi harga. Mereka lantas menerima istilah ini sebagai fakta, ini ibarat menerima perampokan sebagai bagian alamiah dari perilaku manusia. 

Setiap komoditas di pasar mengalami fluktuasi harga karena tergantung kepada harga yang ditawarkan dan permintaannya. Dan ini sesuatu yang sehat. Tapi ini berbeda dari fenomena kenaikan buatan akibat pasokan uang yang kita derita hari ini. Uang kertas tidak menghasilkan pasar bebas karena merupakan monopoli itu sendiri. Dan di sinilah terletak penggunaan voodoo lebih lanjut dari kata 'pasar bebas', seperti yang dilakukan oleh para penyihir. Pasar bebas hanya dapat terjadi jika tidak ada monopoli, khususnya pada pasokan uang.
Istilah "inflasi/deflasi" tidak bisa digunakan untuk memahami perilaku komoditas di pasar bebas. Dan karena itu segala sesuatu yang berlaku bagi pemahaman mereka tentang inflasi tak ada hubungannya dengan persoalan kita. Jika mereka mencoba menggunakan argumen untuk mengatakan kepada Anda bahwa emas seperti uang kertas dalam hal inflasi, itu menunjukkan mereka tidak mengerti apa itu inflasi. Dan posisi Anda dalam membela penggunaan komoditas sebagai uang juga tidak ada hubungannya dengan harga. Hal ini lebih berhubungan dengan kebebasan. Jadi, jika seorang penyihir mencoba untuk berpendapat bahwa Anda harus lebih memilih uang kertas mereka, jawaban Anda adalah "Saya mengerti di mana Anda berdiri (dengan senyum menyeringai), namun keputusan untuk memilih alat tukar ini adalah milik saya, bukan milik Anda atau siapapun. Saya berdiri demi kebebasan karena saya seorang Muslim". 

Tapi sejujurnya, untuk mencoba dan menjelaskan apa itu Ekonomi kepada ekonom, adalah seperti mencoba menjelaskan siapa Yesus, rahimahullah, pada seorang Kristen. Mereka tidak bisa berpikir. Jadi, jangan mencoba untuk membujuk mereka dengan argumen. Ketika mereka datang kepada saya dan mereka datang cukup sering karena mereka tahu saya sama sekali tidak toleran dengan ilmu voodoo mereka dan saya menganggap mereka sebagai telah mengalami cuci otak, hal pertama yang saya katakan kepada mereka adalah "betapa sedihnya saya atas pilihan karir mereka, secara mubazir telah menghabiskan waktu belajar untuk suatu omong kosong dan saya akan memperingatkan mereka bagaimana sulitnya bagi mereka untuk memahami dan beradaptasi dengan dunia normal yang membuat mereka benar-benar tidak mampu memahami Islam." 

Oleh : Umar Ibrahim Vadillo - World Islamic Mint-World Islamic Trading Organization www.wakalanusantara.com

No comments:

Post a Comment